WELCOME TO BLOG AMMAR44................

Blogger Tricks

Jumat, 25 Maret 2011

Indonesia Sudah Siap dengan Nuklir?

Peneliti dari Jurusan Fisika F-MIPA Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Khusnun Ain ST MSi menilai Indonesia sebenarnya sudah siap dengan pengembangan nuklir.
"Masalahnya, kebutuhan listrik cukup mendesak, karena bahan bakar fosil akan segera habis, bahkan harganya kini naik terus," katanya di Surabaya, Sabtu.
Ia mengemukakan hal itu menanggapi kesiapan Indonesia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan kaitannya dampak radiasi akibat kebocoran reaktor nuklir di Jepang pasca-tsunami (11/3).
Menurut alumnus Teknik Nuklir (S1) UGM Yogyakarta itu, listrik di Jawa saja kurang, apalagi di luar Jawa. "Listrik itu merupakan komponen penting kalau kita mau menarik investor ke Indonesia," katanya.
Ditanya kesiapan ahli nuklir di Indonesia dan dampak dari reaktor nuklir yang bocor, ia mengatakan, para ahli Indonesia sudah sangat siap dan bahkan mereka sudah melakukan beberapa kali riset dengan aman.
"Teknik nuklir di Indonesia memang masih sebatas riset, tapi riset para ahli yang kita miliki di Serpong, Batan Bandung, dan Batan Yogyakarta sendiri aman-aman saja," katanya.
Mengenai bahaya radiasi dari dampak kebocoran reaktor nuklir itu, ia mengatakan, bahaya itu ada dimana saja dan bukan hanya nuklir, bahkan pengamanan teknologi nuklir itu memiliki empat lapis.
"Kita hanya riset terus sejak tahun 1970-an, padahal Vietnam sudah punya dan bahkan Malaysia dan Filipina akan segera membangun PLTN, lalu apa yang kita tunggu," katanya.
Ahli fisika lulusan Teknik Fisika (S2) UGM Yogyakarta itu mengatakan masalah mendasar di Indonesia adalah protes dari kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
"Protes itu sebenarnya tidak didasarkan data yang akurat, melainkan didorong persaingan antarnegara, karena ada negara-negara tertentu yang tidak menghendaki negara lain menguasai teknologi nuklir, lalu mereka memanfaatkan para pegiat/aktivis LSM," katanya.
Oleh karena itu, katanya, sekarang tinggal bergantung kepada keputusan pemerintah, karena bila lokasi PLTN di Jawa diprotes terus, maka lokasi di luar Jawa dapat menjadi alternatif.
"Saya dengar, masyarakat Riau berminat untuk ditempati lokasi PLTN, kemudian di Kalimantan juga begitu, tapi saya tidak ingat daerahnya. Saya kira luar Jawa lebih membutuhkan listrik," katanya.
Untuk dana, katanya, hal itu juga bukan persoalan mendasar, karena Indonesia sudah lama mendapat tawaran dari Kanada dan Prancis. "Investasi awal memang mahal, tapi kita bisa bekerja sama dengan Kanada dan Prancis, lalu bila sudah operasional akan murah," katanya.

Radioaktif 1.250 Kali Ambang Batas di Lepas Pantai Fukushima

Operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Jepang yang dihantam gempa mendeteksi radioaktif 1.250 kali dari ambang batas resmi di dekat perairan Lautan Pasifik, menurut badan keselamatan nuklir Sabtu.
Dalam tes yang dilakukan oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO), "radioaktif yodium-131 mencapai 1.250,8 kali ambang batas resmi terdeteksi di beberapa ratus meter dari lepas pantai dekat
reaktor nomor satu," kata seorang pejabat kepada AFP.
Juru bicara lembaga lain mengatakan dalam satu konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa "angka itu berarti bahwa jika anda minum 500 mililiter (17 ons cairan) air yang mengandung tingkat yodium tersebut akan mencapai batas seperti seseorang terpapar dalam satu tahun,  ini adalah tingkat yang relatif tinggi."
Pencapaian itu adalah sangat tinggi dari yang diambil beberapa pekan lalu di tempat yang sama, sekitar 330 meter (meter) dari lepas pantai.
TEPCO mengatakan Selasa, bahwa pencapaian air laut adalah 126 kali di atas ambang batas, dan pada Kamis telah meningkat menjadi 145 kali ambang batas.
Mesin-mesin pemadam kebakaran dan truk-truk telah mencurahkan ribuan ton air laut ke dalam reaktor-reaktor dan ke dalam kolam-kolam batang bahan bakar pada PLTN setelah sistem pendingin dilumpuhkan oleh gempa bumi dan tsunami besar pada 11 Maret.

Rabu, 09 Maret 2011

Gunung Bromo Terus Mengamuk

Sejak ditetapkan berstatus Siaga pada Selasa 23 November 2010, dan menjadi Awas kurang dari 24 jam, Bromo terus 'batuk' hingga hari ini.Kepulan asap tersebut diikuti dengan hembusan material pasir yang mengakibatkan kabut gelap di sekitar kawasan Wisata Taman Nasional Bromo Tengger. PVMBG mengimbau masyarakat tidak mendekat sampai radius 2 km dari Bromo. Warga juga diminta mengenakan masker jika keluar rumah.
"Tekanannya sedang hingga kuat. Dengan ketinggian 400 sampai 800 meter, mengarah ke timur dan timur laut," kata Kepala PVMBG Gede Suantika kepada VIVAnews.com, Rabu 9 Maret 2011.
Sementara, berdasarkan, hasil pengamatan gempa, hingga saat ini telah terjadi sedikitnya 35 kali letusan gempa dengan kekuatan 38 sampai 40 milimeter, dengan longitudinal 15 hingga 110 detik dan tremor terjadi secara terus menerus.
Ditambahkan Gede Suantika, di pos pantau masih terus terdengar suara gemuruh dan dentuman berkekuatan sedang hingga kuat. "Untuk situasi, kawasan Gunung Bromo masih ditetapkan di status Siaga," tambah dia.
Meski tak sefenomenal letusan Merapi tahun 2010 lalu, erupsi Gunung Bromo sejak 2010 lalu jauh lebih besar dibandingkan letusan gunung tersebut di masa-masa lampau.
"Belum pernah Bromo meletus sebesar dan selama ini," kata Kepala PVMBG Surono, kemarin.
Untuk diketahui, Gunung Bromo yang namanya diambil dari nama 'Brahma' atau Dewa Utama Agama Hindu pernah erupsi besar tiga kali selama abad ke-20, dengan interval waktu 30 tahun. Sebelumnya, letusan terbesar Bromo terjadi pada 1974.

Minggu, 06 Maret 2011

Gadis Berwajah Serigala

Supatra Sasuphan sudah kebal dengan sapaan 'wajah monyet' atau 'gadis serigala'. Gadis 11 tahun asal Thailand ini tak lagi hirau dengan rambut lebat yang menutupi hampir seluruh permukaan wajahnya, kecuali mata dan area mulut.

Ia tampak sudah berdamai dengan pertumbuhan rambut liar yang juga merayapi permukaan punggungnya. "Saya sudah terbiasa dengan kondisi ini. Saya sepertinya tidak lagi merasakan keberadaan rambut-rambut tersebut," ujarnya kepada Britain's Daily Mail, seperti dikutip dari laman NY Daily News.
Kepercayaan dirinya malah meningkat seiring popularitas. Apalagi, setelah Guinness World Record mencatat namanya sebagai gadis pemilik rambut terbanyak di dunia, 2010. Predikat ini sukses menghapus ejekan orang di sekelilingnya. "Sekarang tidak ada lagi yang memanggil saya dengan muka monyet," ujarnya.

Dad Sammrueng, sang ayah, mengatakan bahwa putri mengalami kelainan itu sejak lahir. Dunia medis menyebutnya dengan sindroma Ambras, berupa penyakit bawaan akibat mutasi kromosom. Sebuah artikel di National Naval Center menyebut, sindroma ini menimpa kurang dari 50 orang di dunia.

Sindroma langka itu membuat Supatra kesulitan bernapas saat lahir. Ia harus menjalani dua kali operasi untuk membantunya bernapas. "Lubang hidungnya hanya satu milimeter. Dia berada di dalam inkubator selama tiga bulan dan menjalani operasi pembesaran lubang hidung menjadi satu setengah milimeter," ujar Dad. Terlepas dari masalah psikologis, pertumbuhan rambut liar juga menimbulkan gangguan penglihatan. "Terkadang, saya sulit melihat jika rambut saya terlalu panjang," ujarnya.

Sudah beragam metode penghilang bulu ia coba, termasuk penggunaan laser. Namun, tak ada yang membuahkan hasil. Pertumbuhan rambut di tubuhnya tetap tak terkendali. Ia harus menerima kenyataan bahwa dokter belum berhasil menemukan penawar sindroma tersebut.

Berhasil melewati masa kritis di awal kehidupannya, Supatra tumbuh sehat. Dia sangat menyukai menari, menonton kartun, dan mendengarkan musik. Dia juga memiliki cita-cita yang tidak kalah dari anak sebayanya. "Saya ingin menjadi dokter sehingga saya bisa menolong pasien ketika mereka terluka," ujarnya. "Saya harap suatu hari saya dapat disembuhkan."